Perpustakaan Kota Bogor Ramah Anak dan Penuh Inspirasi
![]() |
Sumber: Perpustakaan dan Galeri Kota Bogor |
Perpustakaan Kota Bogor hadir sebagai oase literasi yang menyenangkan bagi anak-anak. Tak sekadar tempat membaca, perpustakaan ini menjadi ruang belajar, bermain, dan tumbuh bersama mewujudkan visi Bogor sebagai kota literasi yang ramah semua usia.
Perpustakaan Kota Bogor bukanlah perpustakaan biasa. Terletak di Jalan Kapten Muslihat No. 21, gedung dua lantai ini menjadi rumah bagi ribuan buku dan ratusan pengunjung setiap minggunya. Tapi yang membuatnya benar-benar istimewa adalah ruang dan program yang disediakan khusus untuk anak-anak sesuatu yang masih jarang ditemui di perpustakaan daerah lainnya.
Sejak direvitalisasi beberapa tahun lalu, Perpustakaan Kota Bogor mulai fokus membangun ekosistem literasi yang inklusif. Salah satu langkah nyatanya adalah menyediakan ruang anak yang nyaman, penuh warna, dan ramah suasana. Di ruang ini, anak-anak bisa membaca sambil duduk di bean bag, bermain puzzle edukatif, menggambar, bahkan mengikuti dongeng mingguan yang dibawakan oleh relawan pendongeng lokal.
![]() |
Sumber: Kian Athar, Google |
Fasilitas ramah anak ini bukan hanya estetika, tapi juga dirancang dengan pendekatan edukatif. Buku-buku anak dipilih sesuai dengan usia dan minat, mulai dari cerita rakyat, fabel, ensiklopedia mini, hingga buku-buku bilingual. Selain itu, perpustakaan ini juga menyediakan pojok parenting, yaitu rak yang berisi buku-buku untuk orang tua mengenai pengasuhan, pendidikan, hingga psikologi anak.
Setiap bulan, perpustakaan ini juga menyelenggarakan kelas literasi kreatif, seperti pelatihan menulis cerita anak, kelas menggambar komik, hingga pelatihan mendongeng. Tujuannya bukan hanya membangun minat baca, tetapi juga mendorong kreativitas dan rasa percaya diri anak sejak dini. Tak heran jika banyak orang tua di Bogor mulai menjadikan perpustakaan ini sebagai destinasi edukatif di akhir pekan.
Menurut Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor, misi utama perpustakaan ini adalah menjadikan literasi sebagai bagian dari gaya hidup, bukan kewajiban. “Kami ingin membentuk generasi pembaca yang lahir dari rasa senang, bukan paksaan,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Dalam mendukung program Bogor sebagai Kota Literasi, perpustakaan ini juga berkolaborasi dengan sekolah-sekolah dasar dan PAUD. Mereka menghadirkan kunjungan edukatif ke perpustakaan, lomba mewarnai, dan tur buku keliling ke wilayah pinggiran kota. Bahkan, bagi anak-anak disabilitas, perpustakaan ini menyediakan buku braille dan aksesibilitas ramah difabel.
Di era digital, di mana gawai kerap menjadi ‘teman’ utama anak-anak, hadirnya Perpustakaan Kota Bogor sebagai ruang fisik yang hangat, edukatif, dan menyenangkan adalah hal yang sangat penting. Tempat ini membuktikan bahwa buku masih punya tempat di hati anak-anak asal disajikan dengan pendekatan yang tepat.
Bagi warga Bogor, khususnya keluarga muda, perpustakaan ini adalah tempat terbaik untuk memperkenalkan dunia literasi kepada buah hati sejak dini. Karena mencintai buku, pada akhirnya, adalah langkah awal mencintai pengetahuan dan masa depan yang lebih cerah.
Komentar
Posting Komentar